Tehran, Pars Today- Kantor berita Reuters hari Selasa menyinggung wawancara anggota tim negosiasi Rusia, Grigory Karasin dalam wawancara dengan kantor berita TASS, yang mengatakan, "Semua dan banyak masalah dibahas dalam percakapan yang intensif dan menantang, yang sangat berguna bagi kami dan warga Amerika".
Menurut laporan, diplomat Rusia ini mengatakan bahwa negosiasi akan dilanjutkan dan Perserikatan Bangsa-Bangsa serta negara lain yang tidak disebutkan namanya akan berpartisipasi.
Ia melanjutkan,"Kami akan melanjutkan negosiasi ini, dan masyarakat internasional, terutama, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sejumlah negara, akan terlibat dalam masalah ini".
Karasin menambahkan,"Secara umum, kesan kami terhadap negosiasi ini adalah dialog yang konstruktif, yang diperlukan dan esensial.Pihak Amerika juga tertarik dengan negosiasi ini".
Sementara itu, sumber Rusia mengatakan kepada Reuters bahwa rancangan pernyataan bersama telah dikirim ke Moskow dan Washington untuk disetujui, dan kedua belah pihak berencana untuk menerbitkannya pada hari Rabu.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov Senin lalu menanggapi pembicaraan yang diadakan antara delegasi Rusia dan Amerika di Arab Saudi, dengan mengatakan bahwa tidak ada dokumen yang direncanakan akan ditandatangani di Riyadh setelah pembicaraan ini.
Peskov menambahkan,"Delegasi melanjutkan pembicaraan dan konsultasi mereka.Namun saat ini, mempersiapkan dan menandatangani dokumen apa pun tidak ada dalam agenda mereka".
Terkait hal ini, Yuri Ushakov, ajudan presiden Rusia merujuk pada panggilan telepon antara Vladimir Putin dan Donald Trump, pemimpin Rusia dan Amerika Serikat, mengatakan bahwa topik utama negosiasi dan konsultasi hari Senin antara delegasi Rusia dan Amerika di Riyadh mengenai dimulainya kembali Inisiatif Gandum Laut Hitam.
Komentar Ushakov muncul saat Kremlin mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Selasa malam bahwa Moskow dan Washington telah mencapai kesepakatan mengenai rencana Laut Hitam yang berfokus pada memastikan navigasi yang aman dan melarang penggunaan kapal komersial untuk tujuan militer.
Inisiatif ini mencakup memastikan navigasi yang aman di Laut Hitam, menahan diri dari penggunaan kekuatan, melarang penggunaan kapal dagang untuk tujuan militer, dan menetapkan tindakan pengendalian yang tepat melalui inspeksi kapal-kapal ini.
Inisiatif Laut Hitam, yang dikenal sebagai Perjanjian Gandum, yang ditandatangani pada 22 Juli 2022 oleh perwakilan Rusia, Turki, Ukraina, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, berlangsung kurang dari setahun, di tengah ketegangan dan perang antara dua pihak utama dalam perjanjian tersebut.
Perjanjian ini dirancang untuk memfasilitasi ekspor pertanian dari Rusia dan Ukraina, yang bersama-sama menyumbang lebih dari sepertiga ekspor biji-bijian global.
Media Rusia: Dubes Rusia yang baru untuk AS akan berangkat ke Washington minggu depan
Sementara itu kantor berita Rusia TASS mengumumkan bahwa duta besar baru negara itu, Alexander Darchev, akan berangkat ke Washington pekan depan.
Kementerian Luar Negeri Rusia sebelumnya mengumumkan bahwa Washington telah memberikan lampu hijau untuk pengangkatan Darchev selama pertemuan antara pejabat Rusia dan Amerika di Turki.
Darchev, 64 tahun, meraih gelar doktor dalam sejarah dari Universitas Negeri Lomonosov Moskow dan fasih berbicara bahasa Inggris dan Prancis.
Ia bergabung dengan Kementerian Luar Negeri Rusia pada tahun 1992. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Duta Besar Rusia untuk Kanada dari tahun 2014 hingga 2021. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Departemen Amerika Utara di Kementerian Luar Negeri Rusia.(PH)
342/
Your Comment